Sabtu, 19 April 2008

RSUD Kota Padang Panjang didukung Peralatan Canggih


Keterangan Foto : Direktorat Jendral Pelayanan Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan RI dr. Farid W Husein, Sp.B, Menandatangani Plakat, sebagai tanda dimulainya operasional RSUD Padang Panjang yang baru



Keterangan Foto : RSUD Padang Panjang dikeluragan Gantiang Kenagarian Gunuang Baru Tampak Depan yang terkesan Megah, didukung pelatan medis canggih

Sediakan Poli Kulit dan Poli Pernafasan
Sebagai Layanan Keunggulan

Padang Panjang – LN.

Direktorat Jendral Pelayanan Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan RI dr. Farid W Husein, Sp.B mewakili Menteri Kesehatan membuka secara resmi operasional Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padang panjang pada Jumat lalu. Pada kesempatan tersebut Farid mengatakan, rumah sakit ini perlu meningkatkan kemandirian terutama dalam mengelola keuangan, sehingga dapat memberikan pelayanan yang bermutu, ”Ini penting, karena rumah sakit adalah ujung tombak pelayanan penerimaan rujukan yang seharusnya siap melayani kasus yang tidak mampu ditangani oleh Puskesmas,” ujar Farid.
Ditekankannya pelayanan rumah sakit diarahkan melalui standarisasi, perizinan, klasifikasi dan akreditasi karena RUSD Kota Padang panjang akan ditetapkan sebagai rumah sakit kelas C yang dapat memberikan pelayanan 4 dasar yakni bedah, penaykit dalam, kebidanan dan anak.
Di tempat yang sama Asisten III kantor Gubernur Drs. Sulthani Wirman mewakili Gubernur menyatakan, RSUD Padang panjang menjadi tempat berobat bagi yang dapat mengakses jalur ini dari daerah-daerah di provinsi tetangga Sumbar. Namun karena pembangunan rumah sakit ini dibiayai oleh pemerintah, rumah sakit ini perlu melepaskan ketergantungan dan dukungan pembiayaan dari pemerintah daerah semata karena terbatasnya sumber daya manusia dan pembiayaan yang dimiliki pemerintah, tegas Sulthani. Ditambahkannya untuk itu tata kelola rumah sakit ini harus mengedepankan prinsip profesionalisme dan membangun kemandirian karena RSUD Padang Panjang sebagai salah satu RS unggul di Sumbar.
Sementara itu Walikota Padang Panjang dr. Suir Syam mengatakan, pembangunan RSUD yang representatif ini sudah dilakukan secara bertahap sejak 2004 untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat kota. Selain itu, ini juga bagian dari upaya mengembangkan daya tarik kota jadi kota tujuan wisata berobat. Antisipasi terbukanya jalan tembus Padang-Bukittinggi lewat Malalak-Sicincin. Untuk meningkatkan derajat kesehatan warga, Pemko atas pertujuan DPRD sudah mengasuransikan seluruh warga Padangpanjang dengan program Askesmas untuk terjaminnya tiap warga kota bisa berobat jika sakit, termasuk si miskin. Mereka di RSUD ini akan diberi layanan berobat gratis di Kelas III. Tempat tidurnya sama dengan kelas I, II dan VIP.
Sebagai seorang dokter, Suir Syam benar-benar mencoba mengerahkan segenap kemampuan dan prakarsanya untuk kemajuan dunia pendidikan di kampung halamannya ini.
“Cita-cita saya dulu, pulang kampung hanya untuk menjadi Direktur Rumah Sakit. Saya sangat ingin mengabdikan diri di kampung halaman saya di bidang kesehatan. Namun Alhamdulillah, Allah SWT ternyata memberi kesempatan lebih luas dari yang saya ingini semula, untuk membangun kota kelahiran saya ini. Saya bersyukur dan saya mohon diberi Allah SWT kemampuan tenaga, pikiran dan kesehatan untuk membangun kampung kota ini”, kata Suir Syam.
Tentang dunia kesehatan di Kota Padang panjang, disamping memperbaiki pelayanan kesehatan, Suir Syam telah mampu memberikan kesempatan kepada masyarakatnya untuk tidak lagi membayar berobat, baik ia kaya ataupun biasa saja, baik PNS maupun yang swasta. Ide untuk mengansuransikan seluruh warganya berobat.
Rumah Sakit memiliki prospek bagus, karena kota ini terletak di pertigaan jalan darat tengah Pulau Sumatera, khususnya Provinsi Sumbar. Dengan posisi itu, masyarakat Sumbar dan tetangga mudah memanfaatkan RSUD ini. Tapi posisi letak yang strategis itu tidak cukup tanpa dikelola secara profesional, kerjasama yang sinergi dengan semua pihak. ”Kita berharap pengelolaannya jangan sepenuhnya bergantung kepada dana pemerintah. Karena itu mesti dikembangkan prinsip kemandirian, sehingga dapat tumbuh dan berkembang jadi RSUD yang profesional,” ingat Sultahi. Ikut dihadiri mantan Kadinas Kesehatan Sumbar yang sekarang menjabat Direktur di Depkes Abdul Rival, Anggota DPRD Sumbar Guspadi Gaus, Bupati Tanah Datar M. Shadiq Pasadigoe dan sejumlah pejabat serta pemuka masyarakat lainnya.
Hingga saat ini RS ini didukung dengan peralatan canggih seperti light heat energy, mikrodermabrasi, oxygen infusion dan elektrocouter, termasuk dr Fitra Deni, yang merupakan seorang spesailis kulit. Tidak heran, pengunjung poli kulit RSUD Padangpanjang kini datang dari Kota/Kabupaten di Sumbar bahkan dari luar provinsi seperti Riau dan Jambi, untuk berobat ke RSUD Padangpanjang ini. ”Meski tadinya poli kulit tidak diprogram sebagai layanan keunggulan seperti poli pernafasan. Namun dengan adanya peralatan yang disebutkan tadi, menjadikan bagian poli kulit mendapat kunjungan pasein,” tutur Zulhardi.
Untuk peningkatan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) rumah sakit, Pemko Padang panjang sudah menjalin kerja sama dengan Rumah Sakit Persahabatan Jakarta, Rumah Sakit MMC di Melaka, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Jakarta dan Universitas Andalas Padang. Dan dalam memberikan pelayanan terbaik sehingga masyarakat tidak kecewa saat berobat, Suir Syam menyatakan, pihaknya sudah menempatkan sumber daya manusia rumah sakit sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya. Bahkan, untuk pelayanan di ruang utama, Suir Syam menempatkan petugas lulusan Akademi Perhotelan atau Akademi Pariwisata. Mereka yang akan melayani pasien hingga pasien dibawa ke ruang perawatan sesuai penyakit yang dideritanya. “Dengan begitu, kita harapkan masyarakat memang benar-benar merasakan pelayanan dan kenyamanan khas seperti di hotel,” ungkapnya.
“Apabila untuk tahap awal ini, setengahnya saja dari pasien yang berobat ke luar negeri itu mengalihkan tujuan berobatnya ke Padangpanjang, maka sangat luar biasa dampaknya bagi peningkatan perekonomian masyarakat di Padangpanjang,” jelas Suir Syam.
Menurutnya, apabila masyarakat luar padang panjang berkunjung ke kedaerah ini, maka berbagai sektor perekonomian masyarakat bisa bergerak. Sektor perdagangan di Pasar Raya Padang Panjang, usaha rumah makan, usaha produk kerajinan dan makanan, sektor pertanian/perkebunan serta perhotelan. Dengan begitu, terjadi peningkatan pendapatan masyarakat dan berkurangnya pengangguran.
Mengatasi minimnya jumlah tempat penginapan (hotel) untuk mengantisipasi besarnya jumlah kunjungan ke Padangpanjang, Suir Syam mengaku saat ini sudah ada beberapa investor yang akan membangun hotel yang islami di Padangpanjang. Sedangkan untuk peningkatan kualitas produk hasil UKM, Pemko sudah mulai memberikan pelatihan bagi industri produk kerajinan (cinderamata) dan makanan khas Padangpanjang.
Dengan telah diresmikannya pengoperasian Rumah Sakit Umum (RSU) Kota Padang Panjang, pemerintah daerah dibawah kepemimpinan Walikota dr H Suir Syam M. Kes MMR dan Wakil Walikota Drs H Adirozal M.Si ini, berkomitmen untuk terus berupaya meningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Selain mengintensifkan pembenahan-pembenahan demi terwujudnya kota dan masyarakat sehat, impian untuk menjadi satu-satunya kota tujuan bidang kesehatan di wilayah Sumatera Bagian Tengah, juga telah terpampang jelas di pelupuk mata.
Sebuah rumah sakit representatif bertaraf internasional, kini telah hadir guna menjawab sekaligus mengakomodir kebutuhan masyarakat akan pelayanan bidang kesehatan. Hingga saat ini, hampir seluruh masyarakat atau sekitar 50 ribu jiwa penduduk Kota Padang Panjang, telah dimanjakan dengan pelayanan kesehatan melalui program asuransi kesehatan gratis yang digulirkan pemerintah daerah.
Program ini sebut walikota, diberikan kepada seluruh warga tanpa membeda-bedakan tingkat dan golongan. “Tak ada yang dibeda-bedakan dalam pengimplementasian program ini. Dalam artian, seluruh masyarakat dari berbagai kalangan telah diasuransikan dan telah pula menerima haknya dalam hal pelayanan kesehatan. Hingga sekarang, hampir seluruh warga Padang Panjang telah menikmati pelayanan tersebut,” ujar Suir Syam.
Selain mengasuransikan kesehatan sekitar 29612 jiwa warga kota melalui program Askes Kota atau Asuransi Kesehatan Komersil (Askeskom), pemerintah daerah sebut Suir Syam juga telah menggulirkan sebuah program bertajuk Asuransi Kesehatan Daerah (Askesda), yang setidaknya telah melayani sekitar 3019 jiwa warga Kota Padang Panjang.
Penerima jaminan Askesda ini sebutnya, tak lain warga yang termasuk dalam kategori menengah (kaya tidak, miskin-pun tidak). “Sementara untuk pelayanan program Asuransi Kesehatan warga Miskin (Askeskin), sedikitnya telah disalurkan kepada 4300 jiwa masyarakat miskin yang ada di daerah. Perlu kita informasikan, jika seluruh program tersebut tidak pernah terputus dan masyarakat dapat setiap waktu memanfaatkannya,” ulas Suir Syam.

Dari sekitar hampir 50 ribu jiwa penduduk Kota Padang Panjang, setidaknya 36931 jiwa, telah terlayani kesehatannya melalui sejumlah program asuransi dan pelayanan kesehatan gratis tersebut. Sisanya sebut Suir Syam, pelayanan kesehatan juga telah diberikan kepada PNS, pensiunan dan para petugas kebersihan. Dengan demikian hampir tak ada lagi masyarakat Kota Padang Panjang yang belum terlayani dalam penanganan masalah kesehatannya.(Isril.N)

0 komentar:

Posting Komentar