Sabtu, 19 April 2008

Golkar Usung Afrizal Moetwa dan Fathoni Rasyid


Keterangan Foto : Drs. Fathoni Rasyid, Calon Wakil Walikota Padang Panjang dari Partai Golkar, juga adalah tokoh paling senior di DPRD Kota Panjang (Isril.N)


Yakin Unggul Berkat Kuatnya
Dukungan dari Masyarakat

Padang Panjang – LN.

Sebagai partai yang berusia cukup tua Golkar dengan simbol beringin merupakan partai yang sudah sangat matang dan mapan dikancah perpolitikan Indonesia bahkan dikota Padang panjang sendiri, meskipun sering diterpa angin kencang dan badai, ia tetap berdiri kokoh, rindang dedaunannya Beringin besar yang menjulang tinggi dan berakar kuat menghujam ke perut bumi dengan terus melakukan pembenahan diri, kenyataannya mampu memberikan angin segar.

Itulah gambaran kecil tentang Golkar Padang panjang, Khusus menghadapi alek demokrasi pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Juli mendatang, beringin besar yang sudah berumur lebih tigapuluh tahunan itu bagaikan tak bergoyang diterpa angin. Banyak politik lokal menilai Golkar sedang memainkan strategi ampuhnya dan ada pula yang menilai ekstrim, Golkar Padang panjang seolah tak siap menghadapi Pemilu lokal lantaran krisis kader.

Namun yang pasti setelah hawa Pilkada Walikota, banyak orang bagaikan tersentak kagum dan terbangun dari tidur panjangnya. Lantaran dengan gagah berani dan tak banyak cingcong partai besar pemenang pemilu dan memiliki kursi terbesar di DPRD Serambi Mekah itu mencuatkan nama seorang anak muda energik, supel dan agamis yang sejak sepuluh tahun silam bergelut di dunia birokrasi tingkat tingi bersama jajaran pengambil keputusan dipusat pemerintahan, yakni kementrian Menko Kesra.

Disitulah kelihaian Golkar, dia bicara, berbuat dan mengambil keputusan disaat yang tepat, dengan tanpa banyak promo dan propaganda nama Drs. Afrizal Moetwa, MA langsung bersinar. Lelaki kelahiran 1 April 1958 di Padang panjang, anak Amoet Khatib Saripado Ekor Lubuk Kenagarian Gunung Padang panjang Timur Suku Koto dan ibu Jawaris dari Sumpur Batipuh Selatan itu sudah dipastikan melenggang lenggok dengan kapal Golkar.

Secara historis sebenarnya suami dari Dra. Musmawita asal Batipuh sehari-hari Wakil kepala Sekolah SMU Negeri 4 Jakarta pusat ini sudah hubungan tali temali dengan Golkar, Sejak tahun 1986 hingga 1998 dirinya pernah aktif sebagai ketua DPD. TK I KNPI Sumbar dan Biro Rohani DPD TK I Golkar Sumbar. Sejumlah organisasi Islam nampaknya banyak dicampurinya dan selalu duduk dipengurusan inti, terakhir Afrizal Moetwa menjabat sebagai Wakil sekjen PB Tarbiyah Islamiyah Pusat.

“Kalau masyarakat mengizinkan saya menjadi Walikota Padang panjang Alhamdulillah dan mari kita bangun kota ini secara bersama-sama,” ucapnya beberapa hari lalu usai menegembalikan berkas pencalonannya ke KPU. Saat ditanya kenapa tidak kapok setelah kalah dalam pemilihan walikota 2003 lalu, dengan nada merendah, dirinya menjawab mungkin waktu itu belum izin Allah memberikan amanah itu.” Dan diuraikan pula, cara berdemokrasi lima tahun silam dengan saat ini jauh berbeda. Waktu itu yang menentukan menang kalah seorang calon setelah bertarung adalah anggota DPRD. Tapi sekarang suara itu benar-benar berada ditangan rakyat.

Menurut Afrizal yang dikenal pendakwah dan sedari kecilnya berbasis pendidikan agama bahkan lama jadi santri di Perguruan Thawalib Padang Panjang, dimana masyarakat Padang panjang sudah melirik politik. Warga sudah tidak bisa dikibuli dan dibujuk dengan materi, mereka sudah cerdas dan pandai membaca situasi.

Dan dengan bendera Gokar. dirinya yakin akan maraup dan mendulang suara sebanyak mungkin. Dari lebih Kurang 31 ribu pemilih diberbagai TPS nantinya, dirinya yakin bahwa kader dan simpatisan Golkar diseluruh kelurahan adalah orang-orang teruji dan sangat cinta dengan masa depan Kota Padang Panjang.

Fathoni Rasyid Politisi Sarat Pengalaman

Sebagai kader Golkar yang dikaderkan sejak muda belianya, maka dalam jajaran kepengurusan DPD Gokar Padang panjang saat ini nama Drs. Fathoni Rasyid boleh dibilang hanya satu-satunya “tokoh tuo” yang masih ada. Walaupun disegi usia lelaki kelahiran Panampung Ampek Angkek Agam 22 Agustus 1957 ini baru mendekati usia 50-an.

Sejak 23 tahun lalu, berkecimpung diberbagai organisasi yang dibentuk dan dibesarkan Golkar, Fathoni Rasyid sudah langsung terjun dalam berbagai aktifitas partai, padahal sebenarnya ia bukanlah sarjana politik, “Saya ini orang sipil, tapi kemudian nasib mengantarkan saya jadi orang politik,” katanya sambil menegaskan sejak mudanya, tepatnya tamat dari sarjana ITB Bandung tak berminat terjun ke pegawai negeri.

Karena begitu lamanya berkecimpung di Golkar dan sejumlah organisasi bahkan lama pula bertugas sebagai salah seorang guru di STM Karya Padang panjang di bawah pimpinan Drs. Batius, mantan Kepala Dinas Pendidikan Prov. Sumbar, membuat ia tak asing lagi dimata masyarakat Kota Padang Panjang dan sekitarnya. Ia banyak belajar dengan pengalaman dan orang-orang yang dibesarkan oleh Golkar di daerah ini, sebutlah Busatnul Arifin Adam, Karnalis Sutan Pangeran, M. Hadist, mereka adalah tokoh-tokoh yang mengasdah otak dan karakter politik Fathoni Rasyid sejak mudanya.

Ketika dirinya berkecimpung dengan Golkar sejak tahun 1985 lalu, disana didapatinya parati besar mesin orde baru itu sedeang rindang di bawah kepemimpinan, Mubaligh Azmi Z. Dt. Rajo Nan Bapandiang. dirinya kemudian diperkenalkan kepada tokoh-tokoh seperti Dra. Hilma Hamid, AM. Dt Dikoto, Syafril Dt. Talarangan, Masrul Malik.

Berkat keteguhan dan pandainya memainkan peranan, akhirnya dilembaga DPRD Kota Padang panjang sekarang, dirinyalah yang paling senior dan paling terlama menduduki kursi wakil rakyat itu. Tiga zaman sudah dilaluinya, yakni zaman Orde Baru, Peralihan dan era Reformasi dan saat ini dipercaya menjadi wakil ketua DPRD.

Entah lantaran karena karatannya Fathoni Rasyid didunia politik khusunya Golkar, entah karena memang sosoknya yang sudah dikenal oleh masyarakat Padang panjang, setiap kali ada suksesi peralihan kepemimpinan disini namanya selalu disebut dan diperhitungkan, termasuk alek Pilkada pada Juli mendatang.

“Sebenarnya semua balon walikota itu ingin meminang saya, namun nasib yang belum ditangan,” katanya bahwa sebenarnya masa dan simpatisannya selalu mendesak untuk maju bertarung merebut tahta kursi orang nomor satu atau nomor dua, “Yang pasti saya ini Golkar tulen,” tegasnya sambil tersenyum mengakhiri wawancara dengan Lensa Nagari.

Dengan kelihaian dan melihat peluang yang cukup besar Partai yang sudah mengakar dikota ini, Golkar akhirnya melejitkan pasangan calon Walikota dan Wakil Walikotanya, untuk mengikuti pemilihan walikota dan Wakil Walikota Padang panjang tahun 2008 ini.

Dengan julukannya sebagai kota Serambi Mekah tentunya butuh pemimpin yang berlatar belakang, paham dan mendalaminya, sungguh tepat kota ini diamahkan kepada karakter Afrizal Moetwa. Kelahiran Padang panjang ini makin terasa luwes memimpin Padang panjang apalagi ia disandingkan dengan tokoh yang sudah sangat karatan digedung wakil Rakyat Drs. Fathoni Rasyid, tamatan ITB Bandung ini tentunya dimata masyarakat sudah sangat melekat, sebagai seorang politisi senior, ia juga adalah seorang mantan guru di SMK Karya Padang Panjang.

Seorang tokoh muda Jefri, ketika diminta komentarnya tentang pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota dari Partai Golkar ini berharap Afrizal Moetwa dan Fathoni mampu memenagkan pilkada Juli mendatang, “Sosok inilah yang sebenarnya dibutuhkan Padang panjang, kami sangat mendukung bila mereka terpilih nanti,” ujar Jefri ketika ditemui saat mengiringi afrizal Moetwa dan Fathoni Rasyid mengembalikan berkas pencalonannya ke KPU Senin pekan lalu.

Mungkin tidak perlu diragukan bila Afrizal Moetwa dan Fathoni Rasyid memimpin kota Serambi Mekah ini, dengan beringin besar Golkar, keduanya adalah tokoh-tokoh yang dibesarkan dan membesarkan Golkar sejak dulu, dan ia sangat tahu dan paham dengan marwah Padang panjang. (Isril.N)

0 komentar:

Posting Komentar