Selasa, 17 Juni 2008

Pada Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tingkat Sumbar




Menteri Lingkungan Hidup Himbau Masyarakat Mengubah Prilaku Menjadi Ramah Lingkungan
Padangpanjang, LN Menteri Negara Lingkungan Hidup (Meneg LH) RI, Rachmat Witoelar Pada peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Lapangan Bola Kelurahan Ganting Senin 16/06 menghimbau semua masyarakat agar mengubah prilaku menjadi ramah lingkungan, serta tidak lagi merusak lingkungan yang merupakan satu aset berharga dalam menjamin kelangsungan hidup masyarakat banyak. Dan mendukung kebijakan pemerintah provinsi Sumbar untuk melakukan penanaman dua juta pohon di daerahnya. Sebab, semua itu bagian upaya untuk menghijaukan kembali alam di daerah ini sebagai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menyelamatkan lingkungan dari efek pemanasan global (global warming). “Gerakan penanaman ini bukan hanya sekadar inisiatif dari pemerintah semata, tapi juga menjadi gerakan bersama masyarakat mulai dari tokoh masyarakat, alim ulama dan cadiak pandai.” tegas Rachmat Witular. Ditambahkannya untuk kembali memulihkan alam ini perlu menggerakkan semua unsur lapisan masyarakat, sehingga bisa mengubah perilaku menjadi sadar dan menjaga lingkungan dari sebelumnya cenderung merusak alam. Peringatan Hari Lingkungan Hidup dunia itu mengambil tema “CO2 Kick The Habit Low A Toward Carbon Economy” (ubah prilaku, cegah pencemaran lingkungan), juga dihadiri Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Meutia Hatta, Sekprov Sumbar Yohanes Dahlan. Lalu, sejumlah bupati/wali kota se-Sumbar seperti Wali Kota Padangpanjang Suir Syam, Bupati Limapuluh Kota Amri Darwis, Wali Kota Bukittinggi Djufri, Wali Kota Payakumbuh Josrizal Zein, Bupati Tanahdatar Shadiq Pasadigue, Wakil Bupati Kepulauan Mentawai Yudas Sabagalet dan lainnya. Penetapan peringatan ini merupakan salah satu ketetapan dari Konferensi PBB, untuk Lingkungan Hidup di Stockholm, Swedia 5 Juni 2008. Ini merupakan tonggak sejarah kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya penanganan secara bersama masalah lingkungan hidup. Deklarasi Stockholm yang dihasilkan mencatat perlunya komitmen, pandangan dan prinsip secara bersama bangsa-bangsa di dunia. Sementara itu Sekretaris daerah Pemprov. Sumbar Yohanes Dahlan mengatakan Tahun 2008 Sumbar menargetkan penanaman dua juta pohon pada sejumlah lokasi, yakni lingkungan sekolah sebanyak 5.616 batang, meliputi SD/MI (4.118 batang), SMA (839 batang), SMA (550 batang), dan Perguruan Tinggi (109 batang). Penanaman itu juga dilakukan pada lingkungan perkantoran sebanyak 1.500 batang dan juga pada lokasi fasilitas umum lainnya. Tahun 2009 ditargetkan sudah ditanam sebanyak 2,5 juta pohon, dan 2010 sebanyak tiga juta pohon. Pada pencanangan gerakan penanaman dua juta pohon di Sumbar itu juga dilakukan penanaman secara Simbolis oleh Meneg LH, Meneg Pemberdayaan Perempuan dan Sekprov Sumbar, serta pejabat lainnya, dan juga ada pameran foto lingkungan hidup oleh peraih Kalpataru Raihul Amar. Pada kesempatan itu juga diserahkan sejumlah penghargaan seperti penghargaan Proper untuk perusahaan yang peduli lingkungan. Terpilih di antaranya, PT Agrowiratama (sertifikat hijau), PT Gresindo Minang Plantation (sertifikat biru), PT AMP (biru), Bakrie Pasaman Plantation (biru), PT Family Raya (biru), PT Cola-Cola (biru). Selain juga diserahkan Sertifikat Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) terbaik yang diraih Padang, Solok dan Painan dan Adiwiyata, kepada sekolah berbudaya lingkungan SMP 24 Padang. Untuk melindungi dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup umat manusia, perlu dilakukan langkah-langkah untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk, menghapuskan kemiskinan dan menghilangkan kelaparan, yang diderita sebagian umat manusia di negara berkembang. Peringatan Hari Lingkungan Hidup ini diharapkan dapat menggugah kepedulian masyarakat untuk bertindak nyata dalam memecahkan persoalan lingkungan hidup. (Isril.N)

0 komentar:

Posting Komentar